Gerakan Pemuda
Sunday, November 28, 2010 | Author:
Oleh : Drs. Andi Hariyadi, M.Pd.I.

يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِن رَّوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِن رَّوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
(87) Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
[QS. Yusuf (12): 87]

Perjuangan Nabi Yakub as, dalam mengemban misi kenabiannya penuh tantangan baik dalam internal dalam keluarganya maupun eksternal dengan masyarakat sekitarnya, tetapi beliau memiliki sifat kesabaran, pantang menyerah dan tidak mudah putus asa serta terus berharap atas rahmat Allah SWT dengan melakukan berbagai aktifitas yang penuh keteladanan. Melihat kebekuan dan tidak berkembangnya pola pikir dan wawasan yang sempit atas anak-anaknya sehingga mereka disuruh untuk pergi dan mencari tentang keberadaan Yusuf as, yang dibekali dengan jangan berputus asa dari Rahmat Allah SWT, karena yang berputus asa tersebut termasuk kaum kafir.

Ayat di atas merupakan pelajaran berharga khususnya bagaimana peran orangtua terhadap anak-anaknya agar mampu menjadi generasi muda yang berkualitas tinggi untuk melanjutkan estafet perjuangan, karena kepada merekalah segala harapan yang terbaik kita berikan untuk bisa semakin disempurnakan. Pemuda memiliki potensi yang luar biasa manakala diberdayakan untuk kejayaan masa depan ditengah persaingan global, tentunya kehadiran pemuda yang handal, cerdas dan kuat akan semakin mempercepat gerakan kepemudaan menuju kejayaan.

28 Oktober 1928, di Jakarta telah berkumpul para pemuda harapan bangsa untuk menyatakan satu tekad perjuangan dalam bentuk “ Sumpah Pemuda”, yaitu bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, berbangsa yang satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Di kumandang-kannya Sumpah Pemuda ini ternyata berdampak luar biasa dalam bentuk berbagai gerakan kepemudaan yang sadar akan masa depan dan kesejahteraan bangsa Indonesia hingga mencapai kemerdeka bangsa Indonesia. Kepeloporan pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa senantiasa mewarnai dinamika pergerakan yang ada untuk mendorong terjadinya perubahan, dan penyadaran, sebagai salah satu wujud partisipasi dan tanggungjawab atas perannya.

Momentum sumpah pemuda dengan berbagai gerakannya hendaknya kita tetap mewaspadai sinyalemen Al Qur’an tentang hadirnya generasi muda yang berkualitas rendah dengan memperturutkan hawa nafsunya, sebagaimana yang tertera pada surat Maryam : 59
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا
(59) Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,
[QS. Maryam (19): 59]
Kita benar-benar prihatin akan kondisi adanya generasi muda yang cenderung pada perilaku hidup penuh kemaksiatan sehingga tidak mampu menangkap semangat Sumpah Pemuda untuk kemajuan bangsa. Pemuda yang seharusnya bisa memberi kontribusi positif, lebih-lebih ketika bangsa lagi dirundung krisis multi dimensi agar segera terlepas atas berbagai jeratan yang menyengsarakan dan memiskinkan untuk bangkit menjadi bangsa yang lebih berdaulat. Sumpah Pemuda yang sudah diikrarkan tidaklah mungkin dilecehkan oleh perilaku-perilaku yang mengarah pada kerusakan, tetapi harus terus berkobar dengan semangat pembaharuan yang mencerahkan.

Problem sekitar dinamika kehidupan pemuda mulai dari kondisi rendahnya kualitas diri, pola pergaulan seks bebas, adanya konflik dan kekerasan, penyalahgunaan obat-obat terlarang, prostitusi dan pornografi, serta gaya hidup hedonisme semakin menambah beratnya beban kehidupan bangsa, sedang disisi lain masih adanya problem kemiskinan, ketidakadilan dan sebagainya sehingga semakin menyempurnakan keterpurukan.

Semangat Sumpah Pemuda sesungguh-nya memiliki daya dorong untuk tercapainya percepatan perbaikan kehidupan, sebagaimana nasehat yang disampaikan oleh Abdullah Nashih Ulwan, wahai pemuda muslim, kalian wajib memperdalam pengetahuan tentang Islam agar kalian mampu menyuguhkan hakekat Islam kepada manusia secara benar agar mereka tahu bahwa konsepsi Islam sesungguhnya bersifat integral, universal dan dapat menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan. Sejarah telah memberikan pelajaran perjuangan gerakan pemuda, dan saat ini pelajaran gerakan itu sangat dibutuhkan untuk memberikan yang terbaik dalam kehidupan yang mencerahkan.
This entry was posted on Sunday, November 28, 2010 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: