Biro Perjodohan
Saturday, April 17, 2010 | Author:
Oleh: Drs. H. Syamsun Aly, MA.

وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
[QS an-Nuur (24): 32]

Belum lama acara “Biro Jodoh” digelar di stasiun televisi Indosiar, namun penggemarnya sungguh luar biasa. Mulai dari masyarakat kota hingga mereka yang tinggal di pelosok desa. Para kawula muda bahkan mereka yang sudah paroh baya, tidak mau ketinggalan untuk mengikuti atau menyaksikan acara spesial yang dipandu oleh presenter kondang, Choky Sitohang dan Yuanita Kristiani itu.

Awalnya bernama Take Him Out, yaitu seorang jomblowati diminta memilih salah satu dari 30 jomblowan. Endingnya, wanita tadi boleh mengambilnya atau tidak, sebagai calon suaminya. Kemudian berkembang menjadi Take Me Out, yakni seorang jomblowan diminta memilih salah satu dari 30 jomblowati yang umumnya berpakaian serba mini, dan akhirnya suka atau tidak suka, wajib mengambil seorang wanita yang masih nyalakan lampu sebagai calon istrinya.

Saking banyaknya penggemar, maka acara tersebut dikembangkan lagi dengan nama Take Celebrity Out, yang diikuti khusus oleh para selebriti dan orang-orang top. Pada acara yang satu ini caranya mirip dengan dua model di atas, tetapi lebih ugal-ugalan, kebablasan dan tidak lagi punya rasa malu, khususnya para selebriti senior dan yang mengikuti acara tersebut dengan tujuan sensasi atau sekedar mencari hiburan.

Semula dalam perkenalan masih menyebutkan agama yang dianut di samping profesi serta identitas lainnya, Namun entah apa sebabnya belakangan ini, faktor agama sebagai syarat utama terwujudnya rumah-tangga sakinah, mawaddah dan rahmah itu, kini sudah tidak disinggung lagi.

Apapun penilaian dan kritik negatif terhadap acara tersebut, namun realitanya kini semakin boming serta dibutuhkan banyak orang, sebagai alternatif bagi mereka yang sudah cukup umur tapi belum punya pasangan untuk membina rumah tangga.

PERLUNYA BIRO JODOH
Dalam kehidupan nyata, tidak semua lelaki punya keberanian atau nyali untuk menyatakan perasaan cinta, kepada wanita yang dicintai atau sebaliknya, sementera umur sudah cukup untuk menikah. Faktor penyebabnya antara lain; Ada yang khawatir cintanya ditolak. Ada yang takut tidak dapat memberi nafkah atau membahagiakannya, dan ada pula yang takut mengalami kegagalan setelah ia menikah.

Semakin tambah usia, kekhawatiran itu kian menghantui fikirannnya, karena faktor rasional lebih dominan dibanding faktor emosional. Akhirnya ia pilih lebih baik tidak menikah saja, Padahal semua ketakutan itu adalah bisikan setan yang harus diperangi dengan keyakinan akan janji Tuhan, “bahwa Allah yang Maha Rahman akan selalu memberikan berkah kepada setiap insan setelah ia melangsungkan Pernikahan.” Tentu saja diserta do’a, usaha, serta kesabaran.

Apalagi lembaga biro jodoh atau sejenisnya yang ada saat ini, masih sangat sedikit dibanding jumlah yang membutuhkan jasa tersebut. Sehingga begitu muncul acara biro jodoh di Indosiar, langsung disambut publik dengan gegap gempita. Tapi perlu diingat yang bisa memanfaatkan acara tersebut hanya mereka yang tinggal di sekitar Jakarta dan mereka yang sudah mapan hidupnya. Sedang mereka yang miskin serta jauh dari kota Jakarta, jelas tidak mungkin memperoleh manfaat darinya.

Itulah sebabnya diperlukan adanya lembaga biro jodoh yang Islami, seperti di jama’ah pengajian/masjid, organisasi sosial/keagamaan, lembaga pendidikan dan lainnya, yang tidak mengutamakan faktor biologis dan finansial semata, namun faktor agama serta akhlak justru menjadi prioritas utama. Setelah menemukan calon pasangan masing-masing, dimantapkan dengan shalat istikharah.

Lembaga tersebut bertugas memberikan arahan dan motifasi bahwa nikah itu merupakan perintah agama yang sangat menyenangkan. Mengingatkan bahwa kebanyakan orang-orang yang kini berkecukupan, dahulu sebelum menikah, hidup mereka adalah pas-pasan. Selain itu dengan menikah, seseorang akan punya harapan masa depan cemerlang. Akan punya anak, menantu, cucu dan seterusnya, yang dapat melangsungkan cita-cita luhur orang tua dan perjuangan suci Islam.

Oleh sebab itu mari kita wujudkan lembaga tersebut sedapat mungkin, baik secara pribadi maupun kolektif. karena hal itu merupakan amalan mulia serta diperintahkan Allah serta Rasul-Nya. Agar tidak ada lagi generasi muda yang terlambat menikah, apalagi membujang untuk selamanya. Na’udzu billah.

Ingat janji Islam dalam sebuah hadits Qudsi, bahwa “Allah akan menolong hamba (manusia), selagi hamba itu gemar menolong saudaranya.”

Wallahu a’lamu bish-shawab.
This entry was posted on Saturday, April 17, 2010 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On October 20, 2010 at 3:34 PM , Anonymous said...

Assalamu'alaikum...

kayaknya bagus juga kalo pihak Muhammadiyah Surabaya merealisasi soal biro jodoh islami. Insya Allah pasti banyak yang berminat (termasuk saya) :)