Musa Abdullah – LPI Surabaya
Alhamdulillah, Sekarang kita berada dalam pertengahan bulan Sya’ban, Insya Allah 14 hari lagi kita memasuki bulan Suci Ramadhan 1430 H (tepatnya Sabtu, 22 Agustus 2009 M.) Di dalam sebuah hadis dari Sahabat Salman Al Farisi r.a. menyatakan ketika menjelang akhir Sya’ban Rasulullah s.a.w berkhutbah yang artinya,
"Wahai manusia, sungguh telah dekat kepadamu bulan yang agung lagi penuh berkah. Bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang di dalamnya Allah telah menjadikan puasa sebagai fardhu dan shalat tarawih (qiyam malam) sebagai sunnah.
Barangsiapa mendekatkan diri di dalamnya dengan melakukan amal kebajikan maka pahalanya seperti orang yang melakukan tujuh puluh amalan fardhu pada bulan lainnya. Inilah bulan kesabaran dan pahala sabar adalah surga. Inilah bulan kasih sayang, bulan ketika rezeki seorang mukmin ditambahkan. Barang siapa pada bulan Ramadhan tersebut memberi buka orang yang berpuasa, maka itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya dan mendapat pahala yang sama tanpa sedikitpun mengurangi pahala orang itu."
Mereka berkata, "Wahai Rasulullah, tidak setiap kami mempunyai makanan untuk diberikan kepada orang yang berbuka puasa." Rasul bersabda, "Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi buka puasa, meskipun dengan sebutir kurma, seteguk air, seisap susu. Inilah bulan yang diawalnya penuh rahmat, ditengahnya penuh ampunan, dan diakhirnya penuh kebebasan dari api neraka. Barang siapa yang meringankan beban-beban hamba sahayanya pada waktu itu, maka Allah akan mengampuni dan membebaskannya dari api neraka.
Rasul melanjutkan khutbahnya, "perbanyaklah untuk melakukan empat hal pada bulan itu. Dua diantaranya dapat meyenangkan Allah dan dua hal lainnya pasti kamu berhajat kepadanya. Adapun hal yang kamu dapat menyenangkan Tuhanmu adalah engkau bersaksi bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan kamu memohon ampun kepadanya. Sedangkan dua hal yang kamu pasti berhajat kepadanya adalah, kamu bermohon surga dan kamu berlindung kepadanya dari api neraka. Barang siapa yang memberi minum orang yang berpuasa, maka Allah akan memberinya seteguk dari telagaku, di mana ia tidak akan haus hingga masuk surga."
Khutbah Nabi di atas termuat di dalam kitab Shahih Ibnu Khuzaimah, Sunan Al Baihaqi dan Ibnu Hayyan. Itu artinya dari sisi dilalah khutbah di atas memiliki validitas yang kuat.
Adapun Berkenaan dengan datangnya bulan Ramadhan 1430 H tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan TAUSIYAH Ramadhan sebagai berikut :
1. Menghimbau kepada umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah hendaknya menyambut kedatangan bulan Ramadhan 1430 H dengan penuh rasa kesyukuran dan kegembiraan serta berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menunaikan ibadah puasa (shaum) Ramadhan dan rangkaian ibadah lainnya yang dituntunkan oleh Rasulullah dengan ikhlas, khusyu’, istiqamah dan kesungguhan, sematamata untuk meraih ridha dan karunia Allah SWT, sehingga dapat terpantul dalam jiwa, sikap dan tingkah laku sehari-hari yang mencerminkan kepribadian muttaqin yang utuh dan kokoh. Jika setiap muslim, baik perorangan maupun kolektif benar-benar berkepribadian muttaqin yang utuh dan kokoh, maka selain akan menjadi benteng ruhani dan moral yang kuat dalam menjalankan kebaikan (amar ma’ruf) serta mencegah keburukan (nahi munkar), pada saat yang sama akan menjadi kekuatan besar dalam ikhtiar membangun karakter bangsa di negeri ini.
2. Menghimbau kepada warga Muhammadiyah untuk mengisi bulan suci Ramadhan dengan kegiatan ibadah dan aktifitas organisasi secara intensif dan sinergis sesuai ketentuan yang telah digariskan oleh agama dan Persyarikatan, seperti menggairahkan shalat berjama’ah dan melakukan pembinaan umat melalui masjid dan majelis ta’lim, ibadah shalat lail/tarawih, i’tikaf, tadarrus Al Qur’an, bersilaturrahim dengan kerabat dan tetangga dekat maupun jauh serta sesama komponen bangsa lainnya, menjaga ukhuwah dan persaudaraan sesame umat Islam, menolong sesama, membantu kaum dhu’afa dan mustadh’afin, berinfaq, beramal jariyah, bershadaqah dan menunaikan zakat, pengajian hari besar Islam seperti Nuzulul Qur’an, menyelenggarakan pengajian Ramadhan serta kegiatan-kegiatan utama yang membawa kepada keselamatan, kebahagiaan dan kemaslahatan hidup diri sendiri, keluarga, masyarakat dan dunia kemanusiaan dalam bingkai rahmatan lil’alamin.
3. Menggairahkan dan mendorong anak-anak, remaja, dan angkatan muda Muhammadiyah untuk meningkatkan ibadah puasa Ramadhan dan ibadah-ibadah makhdhah lainnya, disertai kegiatan memakmurkan masjid dan kegiatan-kegiatan dakwah kemasyarakatan sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang lebih religius, damai, maju, dan berakhlaq mulia.
4. Menghimbau kepada Pimpinan Cabang dan Ranting agar memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai wahana peningkatan bimbingan dan pembinaan keagamaan, memakmurkan masjid, dan kegiatan-kegiatan Persyarikatan yang bersifat langsung dalam membina jama’ah dan kemasyarakatan.
5. Menghimbau kepada umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah untuk menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk mem-pertautkan kembali hati yang mungkin selama Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden telah terjadi perbedaan pendapat dan pilihan sehingga menimbulkan keretakan hati. Jadikan bulan Ramadhan sebagai wahana untuk lebih meningkatkan dan memperkukuh tali silaturrahim dengan keluarga, tetangga, teman sejawat dan dengan sesama komponen bangsa lainnya. Kembangkan sikap saling toleran (tasammuh), saling membantu (ta’awun), dan saling bekerjasama untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama.
6. Menghimbau kepada semua pihak, lebih-lebih industri hiburan, baik yang hadir melalui media cetak, elektronik, maupun pranata publik lainnya, agar lebih mengedepankan nilai-nilai moral dan kebaikan, serta tidak menjual komoditi pornografi dan pornoaksi yang merusak akhlak dan tatanan bangsa demi meraih keuntungan materi. Sikap positif yang demikian diperlukan sebagai bentuk penghormatan terhadap kehadiran bulan suci Ramadhan sekaligus bentuk pertanggung-jawaban terhadap masa depan kehidupan di negara yang penduduknya dikenal religius sebagaimana selama ini. Bangun hubungan antara sesama secara harmonis dan jauhkan diri dari benih-benih konflik serta permusuhan.
7. Menghimbau kepada seluruh komponen bangsa untuk membangun kehidupan yang penuh kesejukan dan kedamaian. Dalam menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi, hendaknya menempuh cara-cara yang ma’ruf dan menjauhi cara-cara kekerasan, teror dan anarkis, sehingga mengancam keselamatan, ketertiban, dan hajat hidup publik. Setiap tindak kekerasan, selain merugikan kepentingan umum dan melawan hukum, juga bertentangan dengan ajaran agama yang mengajarkan pedamaian dan keselamatan. Islam melarang umatnya melakukan perbuatan fasad (pengrusakan) di muka bumi. Karena itu segala bentuk kekerasan dan perusakan harus ditindak secara tegas sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku tanpa pandang bulu agar hal serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
8. Menghimbau kepada segenap umat Islam untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum untuk melakukan introspeksi (muhasabah) atas segala kesalahan dan dosa dengan jalan memohon ampunan (maghfirah), berkah, dan rahmat Allah SWT disertai dengan kesungguhan bertaqarrub dan beribadah kepada Nya serta berbuat ihsan kepada sesama manusia melalui berbagai kegiatan ibadah di bulan suci yang penuh kemuliaan.
Demikian Tausiyah Ramadhan 1430 H ini, yang terdapat dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. : 06/MLM/I.0/E/2009, untuk menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1430 H. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah Nya kepada kita. Amin.
This entry was posted on Wednesday, August 05, 2009 and is filed under
Fokus Utama
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 komentar: