Ketika ditanya, mengapa bersedia menjadi calon ketua Pemuda Muhammadiyah, Murtadlo menjawab dengan sebuah hadits, "Setiap kamu (orang) adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan ditanya kelak tentang kepemimpinannya".
Pemuda lulusan SMA Muhammadiyah 1 Sumenep ini mempunyai sebuah visi jika terpilih sebagai Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Surabaya kelak, yakni "Terwujudnya Kepeloporan Da'wah Pemuda Muhammadiyah Di Kota Surabaya Yang Berorientasi Kepada Kemajuan Di Bidang Pendidikan Dun Peradaban, Secara Terus Menerus Melakukan Pembaharuan Strategi Pergerakan Demi Tegak Dan Tercapainya Cita-Cita Pemuda Muhammadiyah".
Dalam misinya untuk orientasi kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah Surabaya ke depan, mantan Ketua IRM Kabupaten Sumenep ini melihat perlunya kepemimpinan Pemuda Muhammadiyah kota Surabaya ke depan untuk bertumpu pada integritas dan eksistensi kader Pemuda Muhammadiyah itu sendiri.
Murtadlo, yang saat ini menjabat sebagai salah satu wakil ketua PD Pemuda Muhammadiyah ini melihat komitmen perjuangan yang merupakan cerminan dari keta'atan serta eksisnya kader akan mudah dipahami dari etika dan akhlaqnya dalam berda'wah di Pemuda muhammadiyah. Beliau melanjutkan bahwa untuk melakukan pemahaman yang benar terhadap akhlaq setiap kader PemudaMuhammadiyah, maka pemimpin pergerakan Pemuda Muhammadiyah perlu menyadari bahwa keberadaannya di wilayah da'wah Pemuda Muhammadiyah harus menjadi lokomotif gerakan yang dapat ditauladani oleh anggota.
Dari pokok permasalahan di atas, beliau berpendapat bahwa pemimpin ke depan harus memiliki tiga kompetensi da'wah, yakni kompetensi intelektual, kompetensi manajerial dan kompetensi sosial.
Dalam Kompetensi Intelektual, beliau menekankan pada perlunya meningkatkan aspek kemampuan dalam merumuskan visi-misi serta strategi pergerakan, sehingga perjalanan-nya lebih cepat dan mudah dalam mencapai tujuan.
Adapun dalam Kompetensi Manajerial, beliau ingin agar person-person yang memiliki kemampuan memenej permasalahan dengan tepat dapat melakukan aktualisasi visi-misi yang telah dirumuskan, sehingga setiap agenda Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya kedepan tidak hanya berhenti pada tataran retorika wacana atau hanya terobsesi di meja rapat, namun benar-benar dapat diterapkan di tingkatan pelaksanaan.
Terakhir, beliau berpendapat akan perlunya Kompetensi Sosial, dalam artian pemimpin Pemuda Muhammadiyah yang akan datang harus lincah dalam melakukan komunikasi dengan pihak dan kepentingan manapun demi keberhasilan da'wah.
Sekali lagi beliau menekankan bahwa ketiga Orientasi kepemimpinan di atas perlu ada sebagai pijakan dalam meningkatkan peranan PD Pemuda muhammadiyah, karenanya Pemuda Muhammadiyah di Kota Surabaya sangat perlu untuk melakukan peningkatan ke-ilmuan para kader baik formal maupun nonformal, yang menyebabkan hasanah ilmu akan terus terbina. Dengan pengembangan ilmu pulalah, beliau mengingatkan, Pemuda Muhammadiyah bisa melakukan pembaharuan pergerakan, sehingga gerak langkah da'wah Muhammadiyah menjadi lebih dinamis.
Dari ketiga kompetensi itu, pemuda yang masih disibukkan dengan Tesisnya Magister Administrasi Publik Untag ini mempunyai 5 langkah strategis untuk mewujudkan visa yang beliau miliki.
Langkah pertama, menurut beliau, perlunya mewujudkan Pemuda Muhammadiyah yang berwibawa, mandiri, tertib, terbina, dan sistematik dalam gerakannya. Selain itu, beliau menambahkan, secara organisasi perlu melakukan pengolahan data potensial anggota demi maksimalisasi gerakan mulai dari tingkat PDPM, PCPM, hingga PRPM di Kota Surabaya.
Selanjutnya, beliau ingin mewujudkan sinergisitas gerakan da'wah ke-Islaman Pemuda Muhammadiyah menyangkut strategi da'wahnya dengan segala potensi dan tantangannya di tengah-tengah masyarakat Surabaya.
Ketiga, untuk memperbaiki pola rekruitmen, beliau mengusulkan untuk melakukan kajian secara intensif menyangkut pola dan formulasi pesantren kader Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu alternatif wallah perkaderan yang lebih konseptual, mendidik, dan berkesinambungan.
Untuk meningkatkan kekuatan ekonomi anggota Pemuda Muhammadiyah, beliau memberikan langkah keempat dengan melakukan kajian secara intensif, serta secara konsisten melakukan pengembangan potensi ekonomi anggota yang lebih baik. Selain itu, jaringan bisnis antar anggota yang berpotensi di dalam maupun di luar Surabaya harus dimaksimalkan.
Terakhir, Melakukan pembinaan di bidang Kesehatan, Olahraga, dan KOKAM, yang secara keseluruhan target dapat mendorong terciptanya Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya yang bermanfaat, dan disegani di tengah-tengah masyarakat Kota Surabaya.
This entry was posted on Saturday, April 21, 2007 and is filed under
Fokus Utama
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 komentar: