Seratus bocah berkumpul di pelataran SD Muhammadiyah 26 Keputih kemarin (1/3). Mereka tak hanya berasal dari sekolah tersebut, sekitar tiga puluh di antaranya adalah warga sekitar. Bocah-bocah itu berada di sana untuk memperingati Hari Gizi Nasional yang telah lewat sebulan lalu.
Anak-anak yang ditemani oleh orang tuanya itu makan sup sayur bersama. Selepas itu, mereka menerima wejangan dari Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Esti Martiana Rachmie. Kemudian, mereka minum susu bersama.
Erlin Widiana, pengajar di sekolah itu, mengatakan, tujuan acara tersebut adalah membiasakan anak-anak berbagi. Yang tak kalah penting adalah menumbuhkan kesukaan anak pada sayur-mayur. Sebab, tak sedikit anak-anak yang tidak suka makan sayur.
Dalam kesempatan itu, Esti mengajak anak-anak untuk gemar mengonsumsi makanan bervitamin, terutama sayur dan buah. Susu pun termasuk asupan minuman yang bergizi. "Orang sehat, semangatnya tinggi. Belajar pun jadi rajin," ucap perempuan asal Lamongan itu.
Anak-anak membaur. Bahkan, ada yang saling suap. Salah satu siswa kelas 1 SD tersebut, Handria Ahmad Naufal, merasa senang bisa bertemu dengan kawan baru dari kampung sekitar sekolahnya. Demikian pula Muhammad Misbah. Bocah yang masih duduk di bangku TK itu antusias menikmati makan bersama teman-teman yang sebenarnya lebih tua darinya itu.
Ibu Misbah, Nur Hasanah, menganggap acara itu merupakan salah satu cara untuk mempererat silaturahmi antarsekolah dan penduduk sekitar. Acara bagi-bagi sup dan susu pun dinilai sangat tepat. Sebab, anak-anak memang membutuhkan asupan gizi yang seimbang. Terlebih dalam kesempatan itu, juga hadir narasumber yang kompeten untuk memberikan pandangan tentang pentingnya sayur-mayur dan susu.
Senada dengan Nur Hasanah, Fitryah -ibu Queendhia Dhafi Rizky Anjany- mengatakan, makan sup dan minum susu bersama akan mengasah naluri sosial anak-anak. Guru TK itu pun sepakat dengan yang dikatakan Esti tentang peran penting orang tua dalam menumbuhkan kegemaran anak makan sayur.
"Sejumlah anak tidak suka makan sayur. Karena itu, orang tua harus bisa menyiasatinya," tegas Fitry. Orang tua harus pandai memasak sehingga sayur buatan mereka enak dan digemari anak-anak. Di samping itu, sejak kecil, anak diperkenalkan pada fungsi dan manfaat sayur. Dengan demikian, mereka paham tentang pentingnya sumber gizi tersebut.
Sumber:
Jawa Pos
www dot jawapos dot com /metropolis/index.php?act=detail&nid=120188
This entry was posted on Tuesday, March 02, 2010 and is filed under
Berita
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 komentar: