MENCERMAT GEMPA DENGAN IMAN
Sunday, October 18, 2009 | Author:
Oleh: Drs. Budi Setiyono


وَأَلْقَى فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ وَأَنْهَارًا وَسُبُلًا لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk. ( Q. S. : 16:15 )

Bangsa Indonesia benar- benar sangat disayangi Allah swt. Karena sudah beberapa kali telah mendapatkan perhatian langsung dari Allah swt melalui peringatan peringatan Nya agar umat manusia di negeri ini segera menyadari dan bangkit untuk instrospeksi diri , entahlah apa yang sebenarnya yang di kehendaki oleh Allah terhadap bangsa dan negeri ini. Gempa besar dengan bonus Sunami di Aceh, dan di Jogya tepatnya di daerah Bantul telah merenggut ratusan bahkan ribuan umat, mulai dari balita sampai yang tua rentah tanpa tebang pilih hanyut terbenam dalam lumpur, tertimpa dan terindih reruntuhan gedung, semua kemegahan yang dibuat oleh manusia hancur dan tunduk atas penrintah Allah. Tidak lama kemudian terjadi juga gempa Jawa Barat yang terguncang sampai terasa di pulau Bali.

Baru baru ini, tepatnya hari Rabu, 30 September 2009, pukul 08.52 Allah swt mengguncang Sumatra Barat, di kota Padang dengan kekuatan gempa 7,6 Skala Richter dan hari kamisnya, tgl 1 Oktober 2009 di Kabupatern Kerinci , provinsi Jambi dengan kekuatan gempa 7,0 diperkirakan telah menewaskan 1.100 umat. Sementara ini bagaimana kita sebagai umat Islam melihat fenomena alam yang nampaknya sudah tidak ramah lagi terhadap bangsa dan negeri ini ? Kemudian apa yang harus kita lakukan, mana yang harus kita benahi dan kita bangun terlebih dahulu, karakter bangsa atau fisik negeri ini?

Dalam pandangan Islam dimana sikap dan cara hidup bangsa ini telah terjadi degredasi yang semakin lama semakin menjauh dari ajaran Allah SWT, disadari atau tidak sikap hidup keseharian seolah-olah taat pada aturan, taat beribadah, dan seolah olah bekerja , baik di pemerintahan maupun di swasta, hanya untuk beribadah kepada Allah. Namun eksistensi ibadah itu sendiri seolah olah merefleksi sebagai umat yang taat kepada Allah. Terbukti banyak ketimpangan di dalam aparat negara dan pemerintahan , sebagai perancang dan pembuat kebijakan terjadi tarik menarik kepentingan, belum lagi yang masih menjadi berita terfavorit dinegri ini yaitu persetruan antara Polisi dan KPK, dunia pendidikan yang masih mencari format yang tepat untuk pendidikan anak anak bangsa yang cukup membingungkan siswa dan wali murid , terlebih para pendidik yang juga masih serba kekurangan untuk memikirkan ekonomi keluarga baik melalui tunjangan fungsional, transport, plus sertifikasi yang tumpang tindih dalam terapan masih banyak yang tersendat. Dekadensi akhlaq bangsa semakin merosot budaya membunuh dengan kejam sudah biasa, narkobah, dan minum minuman keras tawuran antar daerah dan remaja, trendy mode remaja yang berbusana buka bukaan aurat berlanjut pada perzinaan yang sangat transparan, perburuan terorisme yang cukup mengerikan dan membuat merinding bulu kudhuk itu seolah-olah semua itu mewakili keadilan Allah di bumi. Apakah sikap seperti ini yang akan mendapat perlindungan Allah SWT ? dimana pada umumnya manusia dalam kumpulan dan berpisah didasarkan dalam kehidupan duniawi dan materi , sifat egoistis serta induvidualitis. Sifat dan karakter semacam ini menentang ke fitrah an pada umumnya manusia hidup yang mana Allah membencinya.

Studi untuk mencermat Gempa dalam nuansa iman mungkin akan dapat menggugah hati umat untuk mengingat kembali semua perbuatan dan tingkah laku kita sebagai hamba Allah. Apakah kehidupan yang sampai saat ini sudah berpola sebagaimana yang diformat Allah dalam al-Qur’an dan al Hadits? Begitu mulia dan Agungnya Allah sebagai Al-Khaaliq dengan Rahmaan RahiimNya menciptakan alam ini untuk Manusia, sebagaimana pernyataan Allah dalam Al- Qur’an surat An-Nahl ayat ke 13 yang artinya: "dan (Dia juga mengendalikan ) apa yang Dia ciptakan untukmu dibumi ini dengan berbagai jenis dan macam warnanya. Sungguh, pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran."

Fenomena yang terjadi di Indonesia berupa musibah,peringatan, atau adzab ini mudah mudahan merupakan suatu pelajaran bagi orang orang yang mau berfikir. Dengan adanya musibah yang berkelanjutan seperti ini Allah sebenarnya sama sekali tidak membenci kita. Dan dalam kaca mata Iman kejadian demi kejadian yang semacam itu merupakan peringatan Nya kepada bangsa Indonesia agar segera bertaubat dan kembali kepada ajaran Allah SWT. Yaitu semua isi dan pelaku amanat negeri ini harus kembali kepada pola hidup sebagaimana format Allah dalam Al-Qur’an dan Al- Hadits. Mulai dari para pemimpin negri ini yaitu Presiden dan DPR, sebagai pembuat Undang undang dan kebijakkan untuk tidak menentang Allah, para pelaku Ekonomi, dan para penegak keadilan serta penjaga keamanan , harus tunduk dan taat pada perintah Allah, bukan sebaliknya kesombongan dan kekuatan yang ditampakkan di muka bumi Allah ini, sebagaimana penjelasan Allah swt dalam Qur’an Nya:


وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya Berlaku terhadapnya Perkataan (ketentuan kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (Q.S.: 17:16)

Dalam menyikapi bencana dan kesulitan kesulitan yang ada di negeri ini perlu kita melihatnya dengan kaca mata Iman dan taqwa kepada Nya, bahwa semua itu adalah bagian dari perbuatan kita yang seolah olah menurut kita benar, seolah-olah menurut kita baik, namun didalam kefitrahan sebagai hambah Allah sangat bertentangan dengan kefitrahan itu sendiri. Itulah satu diantara kesombongan kita dengan Term: Se olah –olah nampak indah, seolah olah untuk bangsa dan negara, tetapi hanya Allah yang maha mengetahui.

Sebagai solusi kedepan bangsa dan negeri ini tinggalkan istilah Seolah-olah dalam fikiran kita, tanggalkan semua baju kesombongan , dan tunduklah pada aturan Allah, karena kita bukan apa apa dan bukan siapa siapa, mari kita bangun negeri ini dengan kedamaian dan kita jaga serta kita kawal dalam bingkai al-Qur’an dan Al- hadits, semua aturan, dan dan kebijakkan, semua prilaku bangsa negeri ini berjalan seia sekata, seirama dalam melodi Al Qur’an dan Al Hadits untuk hidup harmoni dinegeri tercintah ini. Mudah mudahan bencana gempa dan musibah yang ada di Indonesia segera berakhir dengan kembalinya para pengemban amanah kepada Aturan Allah SWT. Dan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar ketaatannya kepada Allah yaa Maalik –ul-Mulk wal Dzul-Jalaali wal-Ikraam.
|
This entry was posted on Sunday, October 18, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: