Siti Amalia, mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) bertanya kepada Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Sholihin Fanani bagaimana cara membuat guru-guru yang mampu melahirkan siswa-siswa berprestasi di sekolah itu? Sholihin menjawab singkat. ''Guru harus kenyang,'' ujar dia saat menerima kunjungan para mahasiswa dari Jakarta tersebut.
Sholihin menuturkan, di sekolahnya selama ini diterapkan manajemen mutmainah. Manajemen itu berisi sikap-sikap yang harus diciptakan sekolah bagi para guru. Tujuannya, memotivasi para guru agar menciptakan siswa-siswa berprestasi.
"Guru harus senang, kenyang, tenang, dan menang,'' tegas Sholihin saat berbagi pengalaman dalam acara silaturahmi dua lembaga pendidikan itu di musala SD Muhammadiyah 4 Pucang kemarin.
Bagaimana cara membuat guru senang? Kata Sholihin, posisikan mereka sejajar dengan semua karyawan lain, bahkan sejajar dengan kepala sekolah. Dengan demikian, mereka merasa dihargai. Sama posisi, bukan berarti sama fungsi. Nah, jabatan itu harus ditempatkan sebagai sebuah fenomena perbedaan fungsi saja.
Bila sudah senang, guru-guru harus dibuat kenyang. Maksudnya, mereka harus dibuat sejahtera. Baik dari jumlah gaji pokok, bermacam-macam tunjangan, semua harus proporsional untuk para guru. Setelah senang dan kenyang, otomatis mereka menjadi tenang.
"Kalau lapar, bagaimana bisa mengajar dengan tenang," ungkapnya. Nah, kalau sudah tenang, mereka pun bisa mengajar dengan baik. Dengan begitu, mereka termotivasi menciptakan murid-murid berkualitas. Bila sudah diberi pelayanan yang baik, mereka secara naluriah akan berusaha bekerja secara optimal pula. Akhir kata, kemenangan pun diraih.
Di samping empat aspek dalam manajemen mutmainah, Sholihin juga menggarisbawahi bahwa para guru harus diberi kepercayaan penuh mendidik siswa. Dengan demikian, mereka menjadi merasa bertanggung jawab atas kondisi siswa-siswanya. Kekalahan yang diraih siswa berarti kekalahan para guru. Demikian pula halnya bila kemenangan yang diraih.
Memberi mereka kepercayaan akan membuat mereka berusaha memberikan kemenangan untuk siswa dan untuk diri sendiri.
''Apa yang dikatakan Pak Sholihin tentang manajemen mutmainah sangat cocok dikembangkan di tiap sekolah di Indonesia," ujar Edy Sukardi, dekan Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka Jakarta. Dia yakin, manajemen itu akan efektif melahirkan guru-guru berprestasi.
Dalam acara itu, pihak sekolah memang mengenalkan beragam prestasi yang diraih siswanya kepada 153 mahasiswa dan 10 dosen Uhamka.
"Kunjungan ini membuat saya ingin menjadi guru di sini " ungkap Rizqon Arifiantro, salah seorang mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
This entry was posted on Thursday, February 25, 2010 and is filed under
Berita
. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 komentar: