Berbeda dengan aksi yang diwarnai bentangan spanduk dan poster, yang dilakukan siswa SMP Muhammadiyah 5 Surabaya dalam rangka menolak rokok, Jumat (27/03) justru ditandai dnegan gelaran lomba.
Lomba sebagai plesetan dari satu diantara cabang olah raga yaitu tolak peluru, para siswa SMP Muhamamdiyah 5 Surabaya menggelar lomba tolak rokok. Peserta diwajibkan melemparkan replika rokok sebagai ganti peluru.
“Hingga saat ini, Indonesia adalah satu diantara negara yang belum melakukan ratifikasi Konvensi Pengendalian Tembakau (Framework Convention on Tobacco Conrol), yang sudah diratifikasi oleh 160 negara,” terang SUSI kepala urusan humas SMP Muhammadiyah 5 Surabaya.
Selain itu, lanjut SUSI, peran pemerintah Indonesia dalam upayanya mengurangi pengguna rokok baru dari kalangan anak-anak dinilai sangat rendah. “Seperti yang disampaikan SETO MULYADI, peran pemerintah dalam upaya itu masih sangat rendah,” tambah SUSI saat ditemui suarasurabaya.net, Jumat (26/03).
Karena itu, Jumat (26/03) para siswa SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, menolak rokok berada dilingkungan sekolah. Dan digelarlah “Lomba Tolak Rokok” yang digelar dihalaman sekolah dikawasan Jl. Pucang tersebut.
Setiap peserta diwajibkan melemparkan replika sebatang rokok dengan jarak terjauh sebagai pemenangnya. Sementara itu beberapa siswi perempuan memegang tempeh bertuliskan: Dilarang Merokok disamping kiri dan kanan peserta lomba tolak rokok.(tok)
Sumber:
Suara Surabaya dot net
www dot suarasurabaya dot net /v05/kelanakota/?id=fecc7dc5933f1a9a074cd49f65a78406201074955
0 komentar: